HAIINDONESIA.COM – Partai Persatuan Pembagunan (PPP) memberikan penjelasan terkait isu yang menyatakan bahwa partai tersebut hendak hengkang dari kerja sama politik bersama PDIP untuk mengusung Ganjar Pranowo.
Awalnya isu tersebut muncul dari penjelasan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengungkap ada tawaran membentuk koalisi baru.
Menurut SBY, tawaran itu, disampaikan oleh seorang menteri aktif di Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Sedangkan koalisi parpolnya terdiri atas partainya, PKS, dan PPP untuk maju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca Juga:
Kementan akan Bagikan Benih Gratis untuk Para Petani yang Lakukan Percepatan Tanam di Oktober 2024
Intervensi Penyaluran Bantuan Pangan Beras Bisa Mengerem Harga Beras, Ini Harapan Presiden Jokowi
Puan Maharani Ditetapkan Sebagai Ketua DPR RI Periode 2024-2029 dalam Rapat Paripurna di Senayan
“Kita juga tahu seorang menteri, sekarang ini, menteri masih aktif dari kabinet kerja pimpinan Presiden Jokowi, secara intensif melakukan lobi,”
Baca artikel lainnya di sini: Dinamika Politik Masih Berpotensi Terjadi Jelang Pilpres 2024, PKS Bakal Ikuti Jejak Partai Demokrat?
“Termasuk kepada Partai Demokrat dengan menawarkan mengajak membentuk koalisi yang baru, koalisi Demokrat, PKS, dan PPP,” kata SBY Jumat (1/9/2023),
“Yang bersangkutan mengatakan yang disampaikan itu, inisiatif ini sudah sepengetahuan Pak Lurah. Kata-kata sang menteri, bukan kata-kata saya,” kata SBY.
Baca Juga:
Polisi Tangkap 5 Pelaku Pembubaran Paksa Diskusi di Kemang, 2 Orang Jadi Tersangka Termasuk Korlap
SBY menyampaikan saat memberi arahan dalam Sidang Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat di kediaman pribadinya, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Menggapi hal tersebut Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono menyatakan bahwa partainya tak hendak hengkang dari kerja sama politik bersama PDIP.
Muhammad Mardiono menegaskan partainya tetap mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres yang sudah disepakati dalam keputusan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) ke-5 di Yogyakarta.
“Konstitusi partai itu sudah memutuskan pada Rapimnas di Yogyakarta bahwa PPP mengusung dan mendukung Pak Ganjar Pranowo sebagai calon presiden tahun 2024.”
Baca Juga:
Turunkan Angka Susut dan Sisa Pangan Jadi Komitmen Badan Pangan Nasional dan Stakeholder Pangan
“Dan mengikatkan diri dalam satu kerja sama politik dengan PDI Perjuangan,” ujar Muhammad Mardiono kepada awak media di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin, 4 September 2023.
Muhammad Mardiono mengatakan kesepakatan kerja sama politik untuk mendukung Ganjar Pranowo itu tak hanya dilakukan dengan PDIP, melainkan juga Partai Hanura dan Perindo.
Untuk itu, Muhammad Mardiono memastikan bahwa pihaknya tidak mungkin mengalihkan dukungan politiknya pada Pilpres 2024.
“Saya sampaikan bahwa PPP itu usianya sudah 50 tahun dan sejak didirikannya PPP selalu taat asas terhadap konstitusi partai.”
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
“Jadi PPP prinsip adalah tetap istikamah pada keputusan konstitusi partai,” kata Muhammad Mardiono.***