HAIINDONESIA.COM – Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Sumanto mengingatkan Penjabat (Pj) Gubernur pengganti Ganjar Pranowo memiliki tugas yang menjadi prioritas.
Tugas atau pekerjaan rumah lain yang perlu diselesaikan Pj Gubernur Jateng adalah masalah kemiskinan dan stunting.
Politisi asal Kabupaten Karanganyar tersebut mengatakan, pengentasan kemiskinan menjadi salah satu ajaran Bung Karno.
“Bung Karno mengajarkan kita harus menambah tenaga kaum Marhaen atau kaum miskin.”
Baca Juga:
Puji Prabowo Subianto di Sela APEC, PM Kanada Justin Trudeau: Kepemimpinan Anda Luar Biasa
“Dalam Pasal 34 UUD 1945 juga disebutkan fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara,” ungkapnya.
Baca artikel lainnya di sini: Hadiri Sidang Tahunan MPR Menteri Pertahanan Prabowo Subianto Jadi Rebutan Selfie di Gedung DPR RI
Menurut dia, angka kemiskinan di Jawa Tengah (Jateng) saat ini masih cukup tinggi, yakni sekitar 10 persen meskipun dibandingkan tahun sebelumnya sudah ada penurunan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, jumlah penduduk miskin Jateng menurun meski belum signifikan.
Baca Juga:
Rilispers.com Pasarkan Publikasi Press Release di 150+ Portal Berita Milik Sapulangit Media Center
Angkat Bicara Soal Pasangan Hidup, Artis Cantik Prilly Latuconsina, Tak Terlalu Ngoyo Soal Jodoh
Pada Maret 2023 tercatat 3,79 juta penduduk miskin (10,77 persen).
Sedangkan pada September 2022, jumlahnya mencapai 3,86 juta orang (10,98 persen).
Jumlah penduduk miskin di Jateng menurun sebanyak 66,7 ribu orang pada periode Maret 2023 dibanding September 2022.
Menurut BPS, tingkat kemiskinan di perkotaan Jateng sekitar 9,78 persen dan tingkat kemiskinan di perdesaan sekitar 11,8 persen.
Baca Juga:
Zulhas Kumpulkan Kementerian dan Badan di Bawah Kemenko Bidang Pangan, Bahas Swasembada 2028
Prabowo Subianto Ingin Pengawasan Tindak Korupsi Makin Ketat, Sebut akan Tegakkan Hukum dengan Tegas
Ada penurunan angka kemiskinan di Wonogiri dan Karanganyar.
“Nanti perlu kita genjot lagi supaya mendekati angka kesempurnaan,” kata Sumanto.
Sementara itu, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka stunting di Jawa Tengah masih di angka 20,8 persen.
Angka tersebut lebih rendah dari rata-rata nasional 2022 sebesar 21,6 persen.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Sementara persoalan stunting terkait dengan kesehatan ibu dan anak serta kesiapan Indonesia menghadapi bonus demografi.
Terlebih ada target angka stunting nol persen pada 2024.*