HAIINDONESIA.COM – Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani memastikan bahwa berita soal dugaan korupsi adalah berita bohong atau hoaks.
Dugaan korupsi soal pengadaan pembelian pesawat bekas Indonesia-Qatar itu diarahkan ke Prabowo Subianto
Wakil Ketua TKN, Habiburokhman mempertimbangkan akan melaporkan kasus berita bohong ini ke pihak yang berwajib.
Ia berharap masyarakat tidak ada lagi yang ikut menyebarkan berita yang notabene hoaks dan tidak bisa dipertanggungjawabkan tersebut.
Baca Juga:
Puji Prabowo Subianto di Sela APEC, PM Kanada Justin Trudeau: Kepemimpinan Anda Luar Biasa
“Kami Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran tengah mencadangkan hak kami untuk melakukan upaya pembelaan hukum.”
“Ya penegakan hak hak kami dengan melaporkan orang orang yang melakukan fitnah ini ya.”
Baca artikel lainnya di sini : Indonesia Bukan Hanya Besar Penduduk, Prabowo Subianto: Tapi Juga Besar Hati, Jiwa, dan Akhlak
“Dan sekaligus kami mengingatkan kepada publik, padahal yang ramai untuk bijak ya.”
Baca Juga:
Rilispers.com Pasarkan Publikasi Press Release di 150+ Portal Berita Milik Sapulangit Media Center
Angkat Bicara Soal Pasangan Hidup, Artis Cantik Prilly Latuconsina, Tak Terlalu Ngoyo Soal Jodoh
“Sekali sekali ajak informasi hoax jangan ikut menyebarkan ya. Jangan!,” kata Habiburokhman dalam kesempatan yang sama.
Lihat juga konten video, di sini: Prabowo Subianto Ucapkan Terima Kasih, 600 Ribu Warga Tumpah di Kampanye Akbar Prabowo – Gibran
Rosan mengatakan bahwa hal tersebut sudah dicek langsung olehnya sendiri kepada para pihak terkait.
“Saya cek langsung baik yang di Washington DC maupun di kedutaan besar Amerika-Indonesia tidak pernah ada permintaan itu sama sekali.”
Baca Juga:
Zulhas Kumpulkan Kementerian dan Badan di Bawah Kemenko Bidang Pangan, Bahas Swasembada 2028
Prabowo Subianto Ingin Pengawasan Tindak Korupsi Makin Ketat, Sebut akan Tegakkan Hukum dengan Tegas
“Dari ini juga menambah bukti bukti bahwa perintah itu adalah berita yang palsu, berita hoaks,” kata Rosan dalam konferensi persnya di Hotel Fairmont, Jakarta, Sabtu, 10 Februari 2024.
“Saya kirim linknya ke mereka dan menanyakan, apakah benar dari pihak Greco (lembaga anti korupsi Uni Eropa The Group of States against Corruption).”
“Mengatas namakan sebagai monitoring corruption meminta asistensi kepada pemerintah Amerika,” sambung Rosan.
Permintaan Rosan untuk mengklarifikasi berita tersebut pun dijawab dengan tegas.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Bahwa Greco tidak pernah meminta asistensi apapun soal pembelian pesawat Mirage.
“Kemudian mereka melakukan pengecekan dan kembali ke saya beberapa jam kemudian dengan mengatakan tidak pernah ada permintaan dari pihak yang namanya Greco.”
“Mengenai hal asistensi ataupun meminta kerja sama pemerintah Amerika Serikat dalam rangka hal yang dituduhkan yang namanya pembelian Mirage,” kata dia.
Senada dengan Rosan, Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak juga mengonfirmasi.
Bahwa pembelian pesawat Mirage yang dituding sebagai muara korupsi di Kemenhan itu dibatalkan.
“Tidak ada pembelian pesawat mirage, even itu direncanakan tapi sudah dibatalkan.”
“Jadi tidak ada pembelian pesawat mirage dan artinya tidak ada kontrak yang aktif,” tegas Dahnil.***
Sempatkan juga untuk membaca artikel menarik lainnya, di portal berita Serambiislam.com dan Harianekonomi.com