HAIINDONESIA.COM – Pidato Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berbicara mengenai kiprah pahlawan Brigjen (Anumerta) TNI Ignatius Slamet Riyadi yang memimpin perang saat usia 22 tahun.
Prabowo Subianto menyampaikan hal itu saat menghadiri Hari Veteran Nasional di Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Kamis 10 Agustus 2023.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga hadir pada kesempatan tersebut.
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin melihat pidato Prabowo Subianto memunculkan arti lain di kacamata politik.
Baca Juga:
Kementan akan Bagikan Benih Gratis untuk Para Petani yang Lakukan Percepatan Tanam di Oktober 2024
Intervensi Penyaluran Bantuan Pangan Beras Bisa Mengerem Harga Beras, Ini Harapan Presiden Jokowi
Puan Maharani Ditetapkan Sebagai Ketua DPR RI Periode 2024-2029 dalam Rapat Paripurna di Senayan
Baca artikel lainnya di sini: Tanggapan Prabowo Subianto Saat Relawan Usulkan Gibran Rakabuming Jadi Pendampingnya di Pilpres 2024
Ujang Komarudin menilai pidato Prabowo Subianto ditujukan kepada Gibran Rakabuming Raka.
“Karena pidatonya disampaikan di Solo, lalu menyebutkan sejarah pemimpin muda Solo dan dalam konteks kekinian kelihatannya indikasi mengarah kepada pemimpin Solo saat ini, Gibran,” ungkap Ujang Komarudin.
Ujang Komarudin menilai, hal tersebut merupakan sinyal Prabowo Subianto sebagai bagian dari pihak yang peduli terhadap pemimpin muda untuk masa depan bangsa Indonesia.
Baca Juga:
Polisi Tangkap 5 Pelaku Pembubaran Paksa Diskusi di Kemang, 2 Orang Jadi Tersangka Termasuk Korlap
“Yang disampaikan Prabowo itu kepedulian terhadap sosok pemimpin muda yang memiliki kapasitas, kapabilitas, leadership uat dan memahami persoalan-persoalan bangsa,” kata Ujang Komarudin.
Dalam pidato tersebut, Prabowo Subianto beranggapan usia muda bukanlah penghalang seseorang untuk menduduki jabatan pimpinan.
Hal ini dicontohkan lewat kiprah Slamet Riyadi sebagai pemimpin pasukan Brigade V melalui aksi “Serangan Umum” selama 7-10 Agustus 1949.
“Slamet Riyadi waktu memimpin perjuangan umur 22 tahun. Bisa berhadapan dengan Belanda. Bukan sekadar usia, jiwanya yang lebih penting,” jawab Prabowo Subianto.
Baca Juga:
Turunkan Angka Susut dan Sisa Pangan Jadi Komitmen Badan Pangan Nasional dan Stakeholder Pangan
Prabowo Subianto juga menyinggung peristiwa ”Sumpah Pemuda” yang merupakan inisiatif para pemuda usia 20-an yang bersatu mengantarkan bangsa menuju kemerdekaan.
Seharusnya, kata Prabowo Subianto, sejarah dijadikan pelajaran mengenai pentingnya peran pemuda bagi perkembangan bangsa.
“Jadi, pemimpin usia muda itu belum tentu tidak bisa. Solo banyak melahirkan pemimpin-pemimpin yang besar,” kata Prabowo Subianto.***