Direktur Keuangan Perum Bulog Sebut Butuh Anggaran hingga Sèbesar Rp57 Triliun untuk Serap Beras

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 25 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Keuangan Bulog Iryanto Hutagaol. (Dok. bulog.co.id)

Direktur Keuangan Bulog Iryanto Hutagaol. (Dok. bulog.co.id)

HAIINDONESIA.COM – Perum Bulog menyatakan butuh anggaran hingga Rp57 triliun untuk memenuhi target baru serapan beras yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar 3 juta ton.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 087815557788.

Angka tersebut berasal dari akumulasi dari sisa stok yang dimiliki sebesar 1,7 juta ton ditambah target terbaru 3 juta ton.

Kemudian dikalikan harga pembelian pemerintah (HPP) dari penggilingan yang sebesar Rp12.000 per kilogram.

Direktur Keuangan Bulog Iryanto Hutagaol menjelaskan hal tersebut dalam keterangannga di Jakarta, Rabu (23/1/2025)

“Kalau kita hitung harga Rp12.000 per kilogram, artinya 4,7 juta ton kali Rp12.000.”

“Kurang lebih Rp57 triliun harus kita sediakan dalam waktu mengolah bisnis ini,” kata dia.

Iryanto mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan pembicaraan dengan pemerintah terkait bantuan pendanaan yang lebih terstruktur.

“Saat ini kita dibantu perbankan. Kalau struktur kita dibantu oleh pemerintah.”

“Nanti pemerintah sebagian memberikan APBN-nya langsung kepada kita,” katanya pula.

Lebih lanjut, dikatakannya, meski tugas yang diberikan berat, namun pihaknya memiliki komitmen.

Umtuk menuntaskan target yang diberikan, sehingga selama ini Perum Bulog tetap bertahan.

“Selama ini kita survive, walaupun dengan beban yang begitu berat, harus meminjam dengan bank.”

“Namun itu adalah konsekuensi. Tapi kita bisa melaksanakan tugas ini dengan baik,” kata dia.

Sebelumnya, Perum Bulog menyatakan bisa memenuhi target serapan beras hingga 70 persen dari target awal yang sebesar 2 juta ton pada periode puncak panen yakni bulan Februari hingga Mei 2025.

“Karena di puncak panen itu harapannya bisa menyerap 70 persen,” kata Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono.

Pihaknya memproyeksikan, produksi beras pada tahun 2025 akan mengalami puncak panen pada bulan Februari hingga Mei.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Apabila diakumulasikan pada puncak panen tersebut beras yang dihasilkan petani Indonesia mencapai lebih dari 15,8 juta ton.

Dari hasil produksi tersebut, pihaknya yakin bisa melakukan serapan hingga 70 persen atau sebesar 1,4 juta ton dari target awal yang sudah ditetapkan.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Bisnisidn.com dan Koperasipost.com

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Persda.com dan Jazirahnews.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Heijakarta.com dan Hallopapua.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).

Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).

Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.

Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

 

Berita Terkait

Sektor Energi dan Keuangan Dinilai Prospektif dalam Laporan CSA Index April 2025
Terkait Kebijakan TKDN Pemerintahan Prabowo, Jumhur Hidayat Luruskan Pemberitaan yang Misleading
KSPSI Tanggapi Kebijkan Tarif Resiprokal Donald Trump, Salah Satunya Negosiasi dan Diplomasi dengan AS
Prabowo Subianto Sampaikan Sikap Resmi Indonesia Terkait Penerapan Tarif Resiprokal Amerika Serikat
Agrinas Jadi Bagian dari Danantara, Permodalan Bukan dari Kemenkeu atau Penyertaan Modan Negara (PNM)
Termasuk Chairul Tanjung, Prabowo Subianto Kenalkan Konglomerat kepada Investor Global Ray Dalio
Hallo Media Ajak Wartawan Berjiwa Wirausaha di Kota dan Kabupaten untuk Gabung Menjadi Koresponden
Sustainability Report & Annual Report: Solusi Waktu yang Semakin Sempit dan Deadline OJK Sudah di Depan Mata

Berita Terkait

Jumat, 11 April 2025 - 14:59 WIB

Sektor Energi dan Keuangan Dinilai Prospektif dalam Laporan CSA Index April 2025

Kamis, 10 April 2025 - 13:29 WIB

Terkait Kebijakan TKDN Pemerintahan Prabowo, Jumhur Hidayat Luruskan Pemberitaan yang Misleading

Selasa, 8 April 2025 - 13:54 WIB

KSPSI Tanggapi Kebijkan Tarif Resiprokal Donald Trump, Salah Satunya Negosiasi dan Diplomasi dengan AS

Selasa, 25 Maret 2025 - 13:50 WIB

Agrinas Jadi Bagian dari Danantara, Permodalan Bukan dari Kemenkeu atau Penyertaan Modan Negara (PNM)

Senin, 10 Maret 2025 - 08:33 WIB

Termasuk Chairul Tanjung, Prabowo Subianto Kenalkan Konglomerat kepada Investor Global Ray Dalio

Berita Terbaru