Jebakan Chromebook: Nadiem Diperiksa Soal Dana Triliunan?

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 17 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mantan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim. (Dok. presidenri.go.id)

Mantan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim. (Dok. presidenri.go.id)

JAKARTA – Kejaksaan Agung (Kejagung) terus mengusut dugaan korupsi besar. Kasus ini melibatkan pengadaan laptop Chromebook. Eks staf khusus mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim, Jurist Tan (JT), akan diperiksa.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 087815557788.

Pemeriksaan dijadwalkan pada Selasa, 17 Juni 2025. Ini menjadi babak baru dalam penyidikan. Dugaan korupsi ini sangat merugikan negara.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, mengonfirmasi kabar tersebut. Jurist Tan sempat menunda pemeriksaan sebelumnya.

Ia berjanji akan hadir pada jadwal terbaru. Kejagung optimistis Jurist Tan akan memenuhi panggilan. Penyidik ingin mendalami perannya secara signifikan. Kasus ini menarik perhatian publik luas.

Modus Korupsi Pengadaan Chromebook Ditelisik

Penyidik Kejagung mendalami adanya pemufakatan jahat. Dugaan ini mengarah pada pengarahan tim teknis. Mereka diarahkan membuat kajian teknis tertentu.

Kajian itu terkait pengadaan bantuan peralatan pendidikan. Tujuannya agar mengarah pada penggunaan Chromebook. Padahal, sistem operasi Chrome dianggap tidak efektif.

Uji coba sebelumnya telah dilakukan pada 2019. Sebanyak 1.000 unit Chromebook diuji coba. Hasilnya menunjukkan ketidakefektifan penggunaan.

Tim teknis merekomendasikan sistem operasi Windows. Namun, Kemendikbudristek mengubah kajian tersebut. Kajian baru justru merekomendasikan Chrome OS. Ini menimbulkan banyak pertanyaan serius.

Perubahan kajian teknis menjadi kunci. Apakah ada tekanan dari pihak tertentu? Siapa yang diuntungkan dari keputusan ini? Kejagung berupaya mengungkap fakta sebenarnya.

Transparansi adalah harapan masyarakat. Kasus ini harus dituntaskan seadil-adilnya.

Saksi Kunci dan Aliran Dana Fantastis

Sebelumnya, dua saksi telah diperiksa. Mantan stafsus Nadiem Makarim, Fiona Handayani (FH), sudah diperiksa. Konsultan individu Ibrahim Arief (IA) juga telah dimintai keterangan.

Fiona Handayani diperiksa pada Selasa, 10 Juni 2025. Ibrahim Arief diperiksa pada Kamis, 12 Juni 2025. Jurist Tan sempat mangkir dari panggilan sebelumnya.

Aliran dana dalam proyek ini sangat besar. Total anggaran mencapai Rp9,982 triliun. Angka ini sungguh fantastis untuk pengadaan laptop.

Dana tersebut berasal dari dua sumber utama. Sebesar Rp3,582 triliun dari Dana Satuan Pendidikan (DSP). Sekitar Rp6,399 triliun berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Penggunaan dana sebesar itu perlu dipertanggungjawabkan. Apalagi jika ada indikasi korupsi. Kerugian negara bisa mencapai triliunan rupiah.

Hal ini tentu menghambat kemajuan pendidikan. Anak-anak Indonesia dirugikan secara langsung. Penegakan hukum harus tanpa pandang bulu.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Dampak Korupsi pada Digitalisasi Pendidikan

Korupsi dalam pengadaan ini merusak harapan. Program digitalisasi pendidikan adalah hal penting. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar.

Namun, praktik korupsi menghambat capaian itu. Dana yang seharusnya untuk siswa malah diselewengkan. Ini adalah pengkhianatan terhadap masa depan bangsa.

Pengadaan laptop yang tidak efektif juga merugikan. Sekolah menerima perangkat yang kurang optimal. Guru dan siswa sulit memanfaatkannya maksimal.

Tujuan digitalisasi pendidikan tidak tercapai sempurna. Korupsi menyebabkan inefisiensi yang parah. Dana terbuang percuma tanpa hasil signifikan.

Kualitas pendidikan adalah investasi utama. Korupsi mengurangi potensi generasi muda. Pemerintah harus lebih ketat mengawasi anggaran.

Pencegahan korupsi harus jadi prioritas. Hukuman berat harus diterapkan pada koruptor. Ini demi menciptakan efek jera.

Komitmen Kejagung Berantas Korupsi Pendidikan.

Kejagung menunjukkan komitmen serius. Mereka terus mengusut kasus ini secara mendalam. Tidak peduli siapa yang terlibat, akan diproses.

Penegakan hukum adalah kunci pemberantasan korupsi. Kepercayaan publik harus dijaga baik-baik. Kejagung berharap masyarakat terus mendukung.

Kasus ini menjadi peringatan keras. Pengelolaan dana pendidikan harus transparan. Akuntabilitas pejabat sangatlah penting.

Setiap rupiah harus dipertanggungjawabkan benar. Tidak ada ruang bagi praktik korupsi. Masa depan pendidikan Indonesia harus cerah.

Kita berharap penyidikan berjalan lancar. Fakta-fakta akan terungkap secara menyeluruh. Pelaku akan diadili sesuai hukum berlaku.

Dana negara dapat diselamatkan segera. Mari bersama awasi kasus-kasus korupsi. Demi Indonesia yang lebih baik dan bersih.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Hutannews.com dan Tambangpost.com

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Apakabarindonesia.com dan Infoseru.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Apakabarjabar.com dan Haisumatera.com

Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

 

Berita Terkait

Jokowi Dituduh Palsukan Ijazah, Hasil Forensik Polri Pastikan Dokumen Asli dan Sah Secara Hukum
Klarifikasi Ijazah Sang Mantan Presiden Jokowi: Datang, Irit Bicara, dan Serahkan Bukti di Bareskrim Polri
KPK Temui Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Kasus Bank BJB Tidak Dibahas Secara Spesifik
Sesuai Permintaan Penyidik, Adik Iriana dan Tim Kuasa Hukum Jokowi Bawa Ijazah Asli ke Bareskrim Polri
Sapulangit PR dan Persrilis.com Berikan Jasa Public Relations dan Komunikasi Terpadu Lewat Press Release
Ingin Meluruskan Berita Media yang Negatif dan Tidak Berimbang? Ingin Menangkis Serangan Hoax?
Seperti embun pagi yang menyejukkan hati, semoga hari ini membawa kedamaian sejati
Reputation Management dan Image Restoration (Pemulihan Citra) dengan Implementasi Publikasi Press Release

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 07:03 WIB

Jebakan Chromebook: Nadiem Diperiksa Soal Dana Triliunan?

Jumat, 23 Mei 2025 - 07:59 WIB

Jokowi Dituduh Palsukan Ijazah, Hasil Forensik Polri Pastikan Dokumen Asli dan Sah Secara Hukum

Selasa, 20 Mei 2025 - 15:24 WIB

Klarifikasi Ijazah Sang Mantan Presiden Jokowi: Datang, Irit Bicara, dan Serahkan Bukti di Bareskrim Polri

Selasa, 20 Mei 2025 - 08:44 WIB

KPK Temui Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Kasus Bank BJB Tidak Dibahas Secara Spesifik

Jumat, 9 Mei 2025 - 16:19 WIB

Sesuai Permintaan Penyidik, Adik Iriana dan Tim Kuasa Hukum Jokowi Bawa Ijazah Asli ke Bareskrim Polri

Berita Terbaru

Mantan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim. (Dok. presidenri.go.id)

Nasional

Jebakan Chromebook: Nadiem Diperiksa Soal Dana Triliunan?

Selasa, 17 Jun 2025 - 07:03 WIB