HAIINDONESIA.COM – PT Pertamina Hulu Rokan Wilayah Kerja (PHR WK) Rokan, mencatat volume produksi atau lifting migas sejumlah 59 juta barel lebih selama 2023.
Atau naik sebesar 1,7 juta barel dibanding capaian sejumlah 57,3 juta barel pada 2022.
Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Rikky Rahmat Firdaus, melalui keterangan tertulisnya, Senin 1 Januari 2024.
“Satuan Kerja Khusus (SKK) Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Migas) mengapresiasi atas pencapaian PHR WK Rokan selama 2023,” kata Rikky Rahmat Firdaus.
Baca Juga:
PDIP Sampaikan Kritik Tajam Terkait Penetapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Sebagai Tersangka
Rencana Kenaikan PPN dari 11 Menjadi 12 Persen, PDIP Ungkap Alasan Minta Pemerintah Kaji Ulang
SKK Migas juga mengapresiasi sinergi yang baik dengan Pemerintah Provinsi Riau, pemerintah kabupaten, aparat keamanan Kepolisian.
Baca artikel lainnya di sini : Termasuk 79 Buronan Kasus Tipikor, Kejagung Tangkap 138 Buronan dalam Daftar Pencarian Orang
Juga TNI serta Kejaksaan dalam penyelesaian kendala-kendala penyiapan lokasi pengeboran.
Rikky mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Riau, kabupaten/kota dan aparat keamanan.
Baca Juga:
Kejaksaan Agung Periksa Dirut Angels Product dalam Kasus Impor Gula Tom Lembong dan Charles Sitorus
Untuk bersinergi dalam menyelesaikan tantangan-tantangan operasi pada tahun 2024 agar target Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) khusus PHR WK Rokan dapat tercapai.
Lihat juga konten video, di sini: Gempabumi M 4.8 Guncang Sumedang Jabar Akibatkan Terowongan Kembar Tol Cisumdawu Retak
“Sejak alih kelola WK Rokan, PHR telah melakukan lebih dari 1.000 tajak sumur baru untuk mendukung ketahanan energi nasional.”
“Sedangkan lifting terakhir pada akhir tahun 2023 melengkapi rata-rata produksi harian sekitar 162 ribu barel minyak per hari (BOPD),” katanya.
Baca Juga:
Sudah Berstatus Janda, Bintang Sinetron Nadia Vega Tak Mencari Suami Baru: Tapi Membuka Hati
Gibran Rakabuming Raka Tanggapi Pemecatan Dirinya, Jokowi, dan Bobby Nasution dari Kader PDIP
BRI dan BSI Diusulkan Menjadi Bulllion Bank, Begini Penjelasan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara juga mengapreasiasi capaian PHR.
Pencapaian PHR dalam pemenuhan energi nasional sangat baik, bahkan saat ini menjadi yang tertinggi di tanah air.
“Kami apresiasi atas pencapaian PHR di 2023, tahun depan mudah-mudahan lebih gemilang. Kegiatan migas PHR selama ini telah berjalan lancar, andal dan selamat.”
“Semoga tahun 2024 bisa melakukan persiapan dan pencapaian yang lebih baik lagi untuk mendukung ketahanan energi nasional.”
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
“Tetap jaga safety, lifting tercapai, jumlah sumur meningkat dan lain lain,” katanya.
EVP Upstream Business PT PHR Edwil Suzandi menjelaskan salah satu upaya yang dilakukan PHR dalam menjaga produksi pada tahun 2023.
Yakni dengan melakukan inovasi teknologi guna meningkatkan produksi dari sumur-sumur migas WK Rokan.
“Kami terus berupaya menahan laju penurunan produksi alamiah dengan menerapkan praktik-praktik dan kinerja terbaik dalam operasi.”
“Aktivitas ini memiliki tujuan mulia untuk pemenuhan energi nasional, dan alhamdulillah saat ini kita menjadi produsen minyak terbesar di Indonesia.”
“Capaian rata-rata produksi pada 2023, PHR telah mencapai lebih dari seperempat produksi migas nasional dari areal BMN tanah yang dikelola seluas 50.800 ha lebih,” katanya pula.
Edwil menjelaskan lebih dari 59 juta barel produksi PHR yang dilifting tahun 2023 terdiri dari Sumatran Light Crude dan Duri Crude. Seluruh lifting produksi PHR disalurkan ke kilang domestik Pertamina.
“Untuk mendukung pencapaian lifting nasional, PHR memastikan keandalan peralatan, kesiapan personel serta kepatuhan terhadap prosedur keselamatan dan peraturan yang berlaku.”
“Hal tersebut juga untuk mendukung operasi 24 jam terkait penimbunan dan penyaluran minyak mentah,” kata Edwil lagi.
Dalam operasi WK Rokan tersebut, PHR juga bersinergi dengan SKK Migas dan PT Kilang Pertamina International (KPI).
Untuk memastikan seluruh minyak produksi PHR di tahun 2023 dapat terlifting dan disalurkan ke kilang-kilang Pertamina.
PHR merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Energi (PHE).
PHR berdiri sejak 20 Desember 2018, mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021.
Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal.
PHR melanjutkan pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.
Daerah operasi WK Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul.
Dilansir Info Publik, WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi Pertamina.
Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan.***